Menciptakan Sehelai Syal dengan Simpulan dari Satu Benang ke Benang Lainnya

Bisnis Kecil Kawula Muda 

    Terlihat sepele tetapi memiliki nilai yang berbeda ketiga digunakan pada kesempatan yang tepat, yaitu syal. Dalam pemakaiannya dahulu syal digunakan untuk menghangatkan atau melindungi bagian tubuh leher dari hawa dingin. Namun seiring perkembangan model, syal digunakan sebagai aksesoris favorit sebagai pelengkap pakaian yang memiliki keistimewaan tersediri dalam pemakaiannya. Di berbagai kesempatan syal dapat membuat penampilan menjadi lebih berwarna dan fashionable. Dengan hanya satu syal kita dapat menampilkan berbagai gaya, fungsi, dan kesan yang berbeda-beda.

    Kata ‘Syal’ berasal dari bahasa Persia dengan arti bahwa secarik kain yang dipakai secara longgar di atas bahu, tubuh bagian atas atau lengan. Jika ditelusur lebih jauh, asal mula ‘syal’ berasal dari Sayyid Ali Hamadani yang menciptakan syal pertama terbuat dari benang wol. Syal pertama yang dibuat oleh Sayyid Ali Hamadani ada di negara Kashmir. Kashmir merupakan sebuah dataran tinggi dan lembah indah di selatan pegunungan Himalaya yang sebagian mata pencaharian penduduknya beternak domba.

    Singkat cerita pada abad ke 14, ketika Sayed Ali berkunjung ke Ladakh, daerah sekitar Kashmir penghasil peternakan domba terbaik, di situ lah Sayyid Ali Hamadani mengembangkan pengetahuannya untuk membuat kerajinan tangan berupa syal. Bulu domba yang terkenal halus dan memiliki warna bagus menjadi kesempatan beliau untuk memanfaatkan kejeliannya dengan menciptakan sebuah syal. Berkat inovasi tersebut, pada tahun 2014 UNESCO menobatkan Sayeed Ali Hamadani sebagai tokoh berpengaruh dalam sejarah yang berperan mengubah Kashmir menjadi lebih baik, dari segi ekonomi, seni, dan budaya.

    Salah satu jenis syal yang ada di dunia yaitu Knit Shawl dan Fringe Shawl. Knit shawl atau syal rajut merupakan jenis syal yang sering kita jumpai di pasaran. Karena bentuknya yang simple, yakni berbentuk persegi panjang. Dengan lebarnya tidak lebih dari 20 cm dan panjang antara 170-200 cm, sehingga cocok untuk menghangatkan bagian leher tanpa menutupi baju. Syal ini umumnya dibuat dari bahan wol biasa, namun seiring perkembangan zaman, ada juga knit shawl yang terbuat dari wol sintetis. Selain itu, penggunaanya juga semakin luas, tidak hanya digunakan kala musim dingin tiba. Knit shawl juga seakan menjadi aksesoris wajib para supporter bola, karena ukurannya yang tidak terlalu lebar. Syal rajut biasanya kurang efektif untuk menghangatkan bahu sampai pinggang, sehingga masih butuh perlengkapan tambahan seperti jaket atau sweater. Sedangkan Fringe Shawl merupakan tergolong jenis syal yang unik, karena pada bagian pinggirnya (fringe) terdapat tambahan benang yang merumbai-rumbai. Saat pertamakali diciptakan, Syal ini bisa dipakai oleh pria maupun wanita.

Syal cantik dan anggun pada gambar di atas dapat kalian pesan melalui Authors Kina dengan proses pembuatan kurang lebih sekitar 3-4 minggu. Untuk ukuran dan motif dapat kalian sesuaikan dengan pilihan kalian sendiri. Tunggu apa lagi, bisa kece dengan sehelai syal, grab fast it now!

 

Referensi

Fewkes, Jacqueline H. (2008). Trade and Contemporary Society Along the Silk Road: An Ethno-history of Ladakh . Routledge Contemporary Asia. Routledge. pp. 44–45. ISBN 9781135973094

1 Comments

  1. wah Keren gan, sukses terus buat bisnis² yg kreatif kayak Gini👍

    BalasHapus